Rabu, 09 November 2011

Membuat Router Sederhana Menggunakan Windows

Bagian paling sulit & paling fatal dalam jaringan komputer sekelas Internet adalah mengabstraksikan (membayangkan) cara kerja jaringan tersebut. Bagaimana mungkin jutaan komputer di seluruh dunia saling berkomunikasi tanpa ada kesalahan dalam pengiriman data, tanpa ada kesalahan memilih rute dll.
Pengalaman saya selama ini menunjukan bahwa kemampuan matematika yang baik akan sangat membantu dalam membayangkan (mengabstraksikan) kerja sebuah jaringan Internet. Konsep matematika seperti domain, set, subset menjadi sangat membantu dalam mengabstraksikan / membayangkan kerja routing & kerja Internet. Kemampuan matematika yang lemah, tampaknya menjadi kendala banyak orang Indonesia dalam mengabstraksikan kerja Internet.
Tulisan ini mencoba membahas pembuatan sebuah router sederhana menggunakan sistem operasi Windows 98. Terus terang, untuk aplikasi jaringan yang serius sebaiknya anda menggunakan Linux sebagai basis pembangunan sebuah router maupun komponen jaringan lainnya.
Ada Lima (5) tahapan dalam membuat sebuah router di mesin Windows 98, yaitu:
1. Rancangan Topologi Jaringan.
2. Konfigurasi kartu jaringan (LAN)
3. Konfigurasi sistem operasi
4. Belajar menggunakan perintah route.exe
5. Membuat batch file autostarting.


Rancangan Topologi Jaringan

Sebelum kita melakukan konfigurasi ada baiknya kita gambarkan terlebih dulu bentuk / topologi jaringan yang akan di gunakan. Dengan cara demikian akan sangat memudahkan dalam merancang setup routing yang perlu dilakukan.
Topologi jaringan yang akan digunakan terlihat dalam gambar di atas, merupakan topologi yang agak kompleks, terdiri dari dua buah LAN dengan keluarga IP:
192.168.0.x
192.168.120.x
Dalam topologi tersebut terdapat dua (2) buah router, yaitu:
  • Router 1 – menghubungkan Internet dengan LAN 192.168.120.x dengan alamat IP pada card ethernet yang digunakan 192.168.120.1.
  • Router 2 – menghubungkan LAN 192.168.0.x dan LAN 192.168.120.x, dengan alamat IP 192.168.0.1 dan 192.168.120.114.
Dalam tulisan ini, fokus akan diberikan pada setup Router 2 dengan dua (2) interface ethernet card dengan sistem operasi Windows 98.
Perlu di catat bahwa untuk keperluan normal di WARNET atau perkantoran kita cukup menggunakan konfigurasi LAN 192.168.120.x di atas. Konsep ini sengaja di kemukakan supaya membuka wawasan bahwa konfigurasi LAN dapat dibuat kompleks dengan menambahkan router ke LAN yang lain sehingga membentuk RT/RW-net.


Konfigurasi kartu jaringan (LAN)

Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi kartu jaringan LAN. Ada dua (2) langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
· Memastikan bahwa LAN card yang digunakan dikenali oleh sistem operasi & berjalan dengan baik.
· Mengkonfigurasi protokol yang di tempelkan di LAN card & menset parameternya.
Untuk memastikan bahwa LAN Card telah dikenali & berjalan dengan baik, dapat di periksa melalui
Start à Settings à Control Panel à System à Device Manager à Network Adapters.
Jika LAN card yang digunakan dikenali maka akan tampak pada layar, pada contoh yang saya gunakan terlihat ada tiga (3) network adapter, yaitu:
· Serial dial-up. 
· D-Link  
· Samsung

Jika kita klik properties dari masing-masing card akan tampak kondisi masing-masing card tersebut.
Pastikan dalam device status bahwa “This device is working properly”. Jika ternyata tidak berjalan dengan baik, maka pada driver kita dalam memasukan ulang driver LAN card tersebut.
Jika ternyata card LAN yang anda gunakan tidak berhasil di deteksi, anda harus mencari LAN card driver yang biasa di bawa dalam disket LAN card tsb. Dan menginstall-nya melalui fasilitas
Add New Hardware
Di control panel.
Dalam tulisan ini setup akan dilakukan pada card D-Link DFE 538TX dan SAMSUNG 11Mbps WLAN PCI Card.

Setelah yakin bahwa LAN card yang digunakan di kenali dengan baik oleh sistem operasi, selanjutnya kita akan mengkonfigurasi jaringan. Hal ini dilakukan melalui perintah,
Start à Settings à Control Panel à Network à Configuration.
Biasanya pada konfigurasi jaringan akan tampak LAN card yang tersambung ke komputer dan TCP/IP telah di tempelkan ke card tsb. Selanjutnya adalah menset beberapa parameter TCP/IP agar sesuai dengan topologi jaringan yang telah kita rancang sebelumnya.
Pada tulisan ini, D-Link DFE538TX tersambung ke jaringan 192.168.0.x dan SAMSUNG 11Mbps WLAN tersambung ke jaringan 192.168.120.x.

Untuk menset IP address, netmask masing-masing LAN card kita perlu mengklik property TCP/IP dari masing-masing LAN card.
Pada property TCP/IP dari LAN card ada IP address, di situ kita bisa memilih Specify an IP address, dan menentukan IP Address dan subnet mask-nya.
Untuk card D-Link yang tersambung ke jaringan 192.168.0.x di set IP address 192.168.0.1 dengan subnet mask 255.255.255.0.
Untuk card SAMSUNG yang tersambung ke jaringan 192.168.120.x di set IP address 192.168.120.114 dengan subnet mask 255.255.255.0.
Karena card SAMSUNG yang akan menghubungkan router ini ke dunia luar, maka pada bagian gateway di set ke Router 1 dengan IP 192.168.120.1.
Bagian yang akan membuat pusing kepala para pemula adalah menentukan IP address, subnet mask, gateway dll. Pada tahapan ini akan sangat memerlukan kemampuan matematika untuk mengabstraksi berbagai nomor tersebut.
Untuk ke amanan jaringan, sebaiknya dimatikan semua binding ke “Client for Microsoft Networks”, “File and printer sharing for Microsoft Networks”, dan “Microsoft Family Logon”

Konfigurasi sistem operasi

Setelah semua LAN card di konfigurasi dengan baik, langkah selanjutnya adalah lihat konfigurasi jaringan / router di sistem operasi windows. Ada dua (2) hal yang akan dilakukan pada tahapan ini, yaitu,
  1. Cek konfigurasi IP di sistem operasi Windows 98.
  2. Buka kemampuan routing sistem operasi Windows 98.
Untuk men-cek konfigurasi IP di sistem operasi Windows, dapat dilakukan melalui MS-DOS dan menggunakan perintah:
C:\> winipcfg
 Akan tampak pada layar windows konfigurasi IP & kita dapat melihat bahwa card D-Link dengan hardware address 00:50:ba:4f:4e:ea mempunyai alamat IP 192.168.0.1 dan subnet mask 255.255.255.0.

Dengan memindahkan adapter yang digunakan ke SAMSUNG, akan terlihat hardware address SAMSUNG adalah 00:00:f0:64:96:ae, dengan alamat IP 192.168.120.114 dan netmask 255.255.255.0. Ada tambahan parameter yang tidak ada pada card D-Link yaitu default gateway yang di set ke 192.168.120.1.

Cara lain untuk men-cek konfigurasi IP adalah menggunakan perintah
C:\> ipconfig
Tampak pada layar ada tiga (3) adapter jaringan yang terdeteksi adapter
Ethernet 0 – dial-up adapter
Ethernet 1 – D-Link card
Ethernet 2 – SAMSUNG card.
Pastikan bahwa semua parameter seperti alamat IP, netmask, gateway harus sesuai dengan rancangan topologi LAN yang telah di rencanakan terlebih dulu.

Selanjutnya adalah mengaktifkan kemampuan routing dalam sistem operasi Windows 98. Hal ini dilakukan dengan cara mengedit registry Windows 98 menggunakan,
C:\> regedit
Anda perlu menambahkan pada
HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Services\VxD\MSTCP
Agar ada parameter
EnableRouting “1”
Caranya klik kanan MSTCP pilih New à String Value. Kemungkinan besar akan terlihat sebuah parameter dengan nama New Value #1. Rename New Value #1 menjadi EnableRouting dan masukan nilai-nya menjadi “1”.


Belajar menggunakan perintah route.exe

Sebetulnya sampai tahapan ini setelah semua setting di lakukan maka PC Windows 98 yang kita gunakan dapat digunakan sebagai router.
Kadang kala, kita membutuhkan beberapa perintah tambahan untuk menambahkan, mengurangi tabel routing. Terutama kalau ada user nakal di jaringan yang suka masuk ke situs yang tidak baik & perlu di blokir, dapat dilakukan dengan cara menghilangkan tabel routing ke situs tersebut.
Perintah yang akan sangat membantu untuk menset tabel routing adalah perintah route.exe, yang bisa dijalankan di MS-DOS. Ada tiga (3) perintah yang akan sering digunakan pada route.exe, yaitu
C:/> route print
C:/> route add
C:/> route delete
Perintah “route print” digunakan untuk melihat tabel routing yang ada di Windows 98, tampak pada gambar adalah contoh tampilan hasil melakukan route print. Memang tabel routing dapat dibuat sangat kompleks.
Perintah
C:/> route add 202.123.22.1 192.168.120.1
Akan menambahkan route paket untuk menuju alamat 202.123.22.1 agar di relaykan melalui mesin 192.168.120.1.
Perintah
C:> route delete 202.123.22.1
Akan menghilangkan routing ke arah mesin 202.123.22.1 dari tabel routing Windows 98.

Membuat batch file autostarting

Tentunya jika anda menambahkan tabel routing secara manual ada baiknya membuatnya dalam bentuk batch file di DOS yang dapat di edit menggunakan editor teks dan diberi ekstensi *.bat di akhir file-nya.
Seninya adalah bagaimana supaya file teks yang kita edit akan dijalankan oleh Windows pada saat booting pertama kali. Hal ini dilakukan dengan memberikan kode pif pada file tersebut.
Caranya adalah sebagai berikut,
  • Buatlah file yang akan anda jalankan berisi perintah route
  • Simpan file tersebut di harddisk misalnya di c:\route\doroute.bat
  • Cari file tersebut menggunakan Windows Explorer atau My Computer
  • Setelah di temukan klik kanan pada file tersebut untuk mengedit property.
  • Para parameter Run pilih Minimized, beri tanda klik pada Close on exit, tekan tombol OK.
  • Sebuah file dengan mana doroute.bat.pif akan dibuat.
  • Masukan (move) doroute.bat.pif ke folder startup agar setiap kali komputer di booting akan menjalankan doroute.bat.

Senin, 31 Oktober 2011

Menghitung Subnetting IP

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:

Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Minggu, 30 Oktober 2011

Pengertian IP Address dan Konfigurasinya serta Pembagian Kelas IP Address

Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.

Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya.
Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :

Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:


IP address kelas A


Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.


 
IP address kelas B


IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.


 
IP address kelas C


IP address kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.

Mengkonfigurasi TCP/IP
Implementasi TCP/IP pada Windows98 meliputi protokol standar TCP/IP, kompatible dengan
TCP/IP berbasis jaringan. Protokol standar TCP/IP termasuk:
1. Internet Protocol,
2. Transmission Control Protocol (TCP),
3. Internet Control Message Protocol (ICMP),
4. Address Resolusion Protocol (ARP),
5. User Datagram Protocol (UDP).
TCP/IP harus dikonfigurasikan sebelum dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan
komputer. Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet
mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk
membedakan network ID dari host ID.
Memberikan IP Address
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP) atau disi secara manual

Quote:Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address:
1. Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
2. Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan yang telah
diinstall.
3. Klik Properties.
4. Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:

* Obtain an IP address automatically
IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address
secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi
client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan
pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address
tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.

* Specify an IP address
IP address dan subnet mask diisi secara manual.
5. Klik OK.
6. Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab Gateway,
masukkan nomor alamat server.
7. Klik OK.
8. Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service (WINS) server, kembali
ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS Configuration, dan klik Enable
WINS Resolution serta masukan nomor alamat server.
9. Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak
dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor
alamat server.
10. Klik OK.

Urutan Pemasangan Kabel Cross


1. putih orange
2. orange
3. putih hijau
4. biru
5. putih biru
6. hijau
7. putih coklat
8. coklat

trus di sisi yang lain
1. putih hijau
2. hijau
3. putih orange
4. biru
5. putih biru
6. orange
7. putih coklat
8. coklat

Ingat aja urutan cross, 1 => 3 , 2 => 6

Senin, 24 Oktober 2011

Cara Hacking Password Hotspot Mikrotik

Selama beberapa bulan ini semakin banyak trik internet gratis yang menyebar luas lewat internet. Kali ini ada lagi trik internet gratis yaitu dengan membobol hotspot mikrotik. Sebenarnya cara ini sudah lama digunakan, tetapi karena juga sudah lama saya praktekan maka saya tulis langkah-langkah Cara Hacking Password Hotspot Mikrotik-nya.

Pertama-tama, kita harus ingat biasanya kalau kita terhubung dengan hotspot mikrotik maka kita akan dihadapkan dengan menu mikrotik login sebelum kita bisa browsing. Biasanya ini terjadi di kampus-kampus yang menyediakan hotspot fakultas atau di kantor. Tentunya kala itu kita tidak berpikir bagaimana cara hack hotspot mikrotik tersebut.

Cara ini adalah untuk mem-by pass mikrotik login, sebenarnya lebih tepat kalau disebut cloning client. Intinya kita tidak harus login dulu untuk bisa browsing, karena target sudah login. Kita sebagai clone-nya jadi tidak perlu login. Trik ini hanya bisa jalan selama client yang kita clone masih terhubung ke hotspot.

Ini dia langkah-langkah membobol hotspot mikrotik :

1. Download Netcut terlebih dahulu, program ini untuk mengetahui MAC address yang terhubung dengan kita.
2. Koneksikan komputer kita dengan hotspot mikrotik
3. Jalankan program Netcut
4. Pilih LAN Card / NIC yang kita gunakan dengan mengklik menu Choice NetCard



5. Kemudian klik OK kembali ke layar utama, pilih salah satu network yang terkoneksi. Yang jelas bukan network kita atau network server.


6. Salin IP address dan MAC address, bisa juga dengan mengklik PrintTable kemudian blok dan copy paste ke notepad untuk langkah selanjutnya.


7. Setelah dipaste di notepad langkah selanjutnya edit nilai MAC address, pada contoh ini [00:26:5E:60:81:1C]. Hilangkan tanda [:] sehingga menjadi 00265E60811C. Nilai ini yang akan kita gunakan untuk merubah MAC address kita.

8. Selanjutnya kita disable dulu wireless LAN kita. Kemudian buka properties wireless LAN dan ubah nilai Local Administration MAC Network, default kosong. Isi dengan nilai tadi, pada contoh ini 00265E60811C
 


 9. Kemudian kita set IP wireless LAN kita dengan IP yang sama yaitu 192.168.182.18 dan isi juga DNS server address.
Untuk DNS server address bisa dicek sebelum kita merubah MAC dan IP. Jadi waktu pertama kali kita terhubung ke hotspot, dengan cara mengetik perintah dari command prompt
C:\>ipconfig/all



10. Langkah terakhir adalah meng-enable kembali wireless LAN kita. Sekarang kita bisa browsing tanpa harus ijin pada yang punya hotspot.
11. Hasil  Ping:
Sebelum melakukan clone


   
Sesudah melakukan clone


Nah, itu tandanya sudah selesai. Cara hack hotspot mikrotik ini hanya buat jalan pintas, karena sebenarnya kita bisa mencari admin hotspotnya dan meminta username dan password. Karena cara halal itu biasanya akan lebih baik daripada jalan pintas dengan cara kotor.hehheee...

Kamis, 19 Mei 2011

KABEL JARINGAN (KABEL ETHERNET/UTP)

Kabel data ethernet terdiri dari 4 pasang kawat. Masing-masing mempunyai warna tertentu dengan pasangannya berwarnah putih bergaris-garis warna tertentu, dipilin menjadi satu.


Cross-over Cable (Kabel Silang) Ethernet
Kabel cross over ( kabel silang ) digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sama.

Konfigurasi Pin:
Pin 1ke Pin 3
Pin 2 kePin 6

Koneksi yang menggunakan Kabel Cross-Over
1.PC ke PC
2.HUB ke HUB
3.Switch ke Switch
4.PC ke Router

Kabel Straight-Through
Konfigurasi kabel straight-through untuk Ethernet adalah, pin 1 pada konektor terhubung dengan pin 1 pada ujung konektor lawan, begitu seterusnya untuk pin 2 sampai 8.Dan berfungsi untuk menghubungkan perangkat yang berbeda.
Koneksi kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan :
1. Antara Komputer ke Hub
2. Antara Komputer ke Switch

KONFIGURASI MIKROTIK SEDERHANA

Setelah kamu selesai menginstalasai mikrotik di PC, kemudian kita mulai untuk mengkonfigurasi mikrotik.
Pertama kali masuk ke user dengan nama admin, tanpa pasword!!
Mikrtotik login : admin
Password : (enter)

Kemudian ikuti langkah berikut :

[admin@mikrotik] > ip interface print/pr
Untuk melihat berapa banyak ether yang terpasang, dan akan muncul seperti ini

Flags : X - disabled, D – dynamic, R - running
# name type RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500

Selanjutnya :
[admin@mikrotik] > ip interface set ether1 nama=.......

Jika kita akan mengganti nama dari ether1, misalnya
[admin@mikrotik] > ip interface set ether1 nama=internet

Flags : X - disabled, D – dynamic, R - running
# nama type RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
Akan berubah menjadi “internet”

Dan langkah yang sama untuk ether2,misal kita akan mengubah ether2 menjadi “lokal”. Dan untuk pengecekan kembali kita bisa melakukan perintah interface pr, dan dengan hasil

Flags : X - disabled, D – dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R internet ether 0 0 1500
1 R lokal ether 0 0 1500

Dengan begitu kita dapat mempermudah untuk mengkonfigursi ether. Lanjut aja ke perintah selanjutnya yaitu kita akan mengkonfigurasi IP’y.Dengan pertintah berikut
[admin@mikrotik] > ip address add address=.... interface=.....

Contoh:
[admin@mikrotik] > ip address add address=192.168.0.1/29
interface=internet
[admin@mikrotik] > ip address add address=1.0.1.1/24
Interface=lokal
Kita akan mengisi ip address 192.168.0.1 di ether internet, dan 1.0.1.1 pada ether lokal

Untuk pengecekan lakukan hal yang mirip pada interface yaitu ip address pr, dan akan muncul seperti ini

Flags : X – disabled, l – invalid, D – dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.1/29 192.168.0.0 192.168.0.255 internet
1 1.0.1.1/24 1.0.1.0 1.0.1.255 lokal

Sebetul’y mikrotik telah memiliki IP yang dapat di akses dari jaringan yaitu 192.168.0.1, dan dengan menginstal Winbox pada PC client kita dapat saling mengakses

Setelah itu jika kita akan mengkonfigurasi ip router/gateway bisa di winbox atau pada mikrotik dengan perintah
[admin@mikrotik] > ip route add gateway=......

[admin@mikrotik] > ip dns set primary-dns=..... secondary-dns=.... allow-remote-request=yes
Jika kita akan mengisi ip dns’y.

Dan jika akan memulai untuk mensharing data/terhubung dengan berbeda network pada mikrotik
[admin@mikrotik] > ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=.....(mis’y internet)

Selesai dah.......tapi saya mau nambahin aja. Untuk mengganti [admin@mikrotik] dengan nama yang lebih mudah atau lebih banyak pengguna dengan cara berikut :

[admin@mikrotik] sytem identity set name =......(misal’y router)
Hasil’y : [admin@router] >..................................................

[admin@router] > user add name=... group=.... password=.......

[admin@router] > user add name=...(mis’y lan) group=... (pilih sesuai dengan kebutuhan, ada full, read, atau write.Dan kita akan mencoba menggunakan full.Karena kita dapat menggunakan untuk menulis dan membaca’y) password=.....(misalnya 12345)

[admin@router] > user add name=lan group=full password=*****
Untuk melihat hasi’y ketiklah quit dan masuk menggunakan nama lan dengan password 12345

Mikrotik login : lan
Password : 12345

Hasil’y => .....[lan@router] >

SELAMAT MENCOBA YA . . .!!!!

Senin, 21 Maret 2011

MENGGANTI WARNA BLUE SCREEN


Anda yang sudah akrab dengan Windows pasti pernah mengalami hal ini : layar tiba-tiba berwarna biru, tulisan putih dan komputer hang. Nah, Anda bisa mengganti warna tersebut dengan warna kesukaan Anda. Caranya, klik Start – Run, tuliskan sysedit. Pilih system.ini. Lalu cari yang ada tulisan [386Enh], dan tuliskan di bawahnya :

MessageTextColor= 8
MessageBackColor= 4

Ganti angka 8 dan 4 dengan warna kesukaan Anda (Black=0 Blue=1 Green=2 Cyan=3 Red=4 Magenta=5 Brown=6 White=7 Gray=8 Bright Blue=9 Bright Green=A Bright Cyan=B Bright Red=C Pink=D Yellow=E Bright White=F)